Aneh ya.. dan nggak mungkin.. Kenapa seperti itu..
Di kota apapun serba ada dan mudah untuk didapatkan, butuh ini, tinggal jalan kaki atau bersepeda skian meter udah dapet barangnya. Pengen jadi Pengamen bisa, jadi karyawan bisa, pengamenn sih jelas di desa nggak ada.
Di Kota perkembangan pemikiran cepat sekali. Saya termasuk orang yang banyak terinspirasi di kota. Karena apa? saat saya memikirkan membangun sebuah usaha percetakan misalnya, dimana secara pemikiran konvensional, punya komputer dan alat cetak itu sudah cukup. Dimana memang di Desa seperti itu adanya.
Namun karena banyk sekali percetakan yang ada disana, yang memiliki keunikan2 sendiri, entah dari pelayanannya, sistem kerjanya, mesinnya, konsep bisnisnya, sehingga mampu mebuat saya untuk berimajinasi menggabungkan beberapa konsep itu menjadi sesuai yang unik.
Namun dinamika kehidupan di kota disetiap harinya, kadang saya merasa tertekan dengan rutinitas yang intinya dikota individualitasnya masih tinggi sekali. Dimana masing-masing mengejar kehidupan dunia… ya tidak semua, tapi saat jalan-jalan rata2 seperti itu.
Jadinya saya ingin tinggal di desa, yang kenapa? karena di desa, tatakrama, kemasyarakatannya masih bagus sekali. Kenyamanan, ketenganan lingkungan sangat mendukung. Biar dikata otak dan hari sedang amburadul memikirkan bisnis. namun lingkungan tidak mendukung untuk berbuat sak karepe..
Untuk berkonsentrasi dalam belajar, sungguh sangat luar biasa sekali, nggak melulu harus bangun pagi subuh, saat pagi-sore pun masih tenang buat belajar. Namun kalau untuk maju, memang rada sulit karena lingkungan juga nggak begitu mendukung. Lalu gimana biar pemikiran tetap maju tapi tinggal di desa.
wkwkw.. kalau saya sendiri dengan mengasah otak, dan menambah wawasan melalu internet. Biar otak puyeng, tiap harinya bisa enjoy ennikmati sejuknya udara di desa.. hehehe.. ini ceritaku, mana ceritamu..
Leave a Reply